TAK SEPERTI DULU

Dulu ketika aku masih kecil
Rimbunan pohon sering menjadi tempatku berteduh
Setiap pagi burung pun menyambutku dengan kicauannya
Semua terasa indah, alam pun terasa damai.
Sekarang semuanya telah berubah
Pohonku sudah tak ada lagi
Kicauan burung sudah tak terdengar lagi
Alamku pun sudah tak damai lagi.
Sejuk kampungku sudah berubah menjadi debu
Tanahku pun sudah bermetamorfisis menjadi beton
Bukan lagi pohon yang tumbuh
Tetapi tiang-tiang besi dan lampu-lampu
Serta pamflet-pamflet besi raksasa.
Namun yang paling mengkhawatirkan
Bukit-bukitku sudah sudah disulap menjadi tol dan jalan-jalan yang melayang-layang
Banjir pun tak dapat dielakkan lagi
Sungaiku pun jadi sering meluap karena banyaknya genangan sampah
warna dan baunya pun sekarang menjadi sangat menyebalkanku.
Betapa tidak?
Sungaiku sekarang warnanya hitam seperti arang
Baunya meyakinkan aku untuk tidak berenang lagi di dalamnya
Sehingga sekarang untuk berenang pun aku harus membeli karcis
Tidak seperti dulu yang hanya tinggal buka baju dan ceburkan diriku ke sungai
Apa yang kan terjadi nanti pada anak cucuku?
Akankah mereka membayar uang sewa mesjid untuk sembahyang seperti aku sekarang yang harus membayarkan uang ketika kencing?
Tunggu saja nanti!

0 komentar

Make A Comment